Infobantul’s Blog

melihat bantul dengan telinga

Penangguhan UMP, tinggal dua perusahaan

30 Juni 2009

Kp Permohonan penangguhan pemberian Upah Minimum Propinsi (UMP) 2  Perusahaan di Bantul akan jatuh tempo besok selasa 30 Juni 2009. Masing-masing PT Gaya Bela Dayatama dan PT Nine Square Indonesia. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul sebelumnya terdapat 11 perusahaan yang mengajukan permohonan penangguhan pemberian UMP namun 9 perusahaan lainnya baru jatuh tempo antara agustus hingga desember 2009. Kepala Bidang Hubungan Industri dan Pembinaan Ketenagakerjaan Disankertrans Bantul RB Yuhana mengaku akan segera melakukan pemantauan setelah memasuki jatuh tempo. Berdasarkan kesepakatan antara karyawan dan perusahaan yang disetujui Dewan Pengupahan Propinsi DIY maka perusahaan wajib memberikan UMP setelah jatuh tempo permohonan penundaan. Sehingga tidak terdapat lagi upaya penundaan. Yuhana menjelaskan berdasarkan UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan maka akan diberikan sangsi mulai dari peringatan hingga penyelesaian melalui jalur hukum kepada perusahaan yang mengingkari kesepakatan.

Menanggapi kondisi ini Sekertaris Komisi B DPRD Bantul Jupriyanto dapat memaklumi sikap Disankertrans yang terkesan tidak memiliki kekuatan dalam menyelesaikan masalah pemberian UMP. Jupri menilai Disnakertrans terjebak dalam sebuah dilema,disatu sisi hak-hak tenaga kerja harus dilindungi namun disisilain keberadaan perusahaan sebagai investor juga harus dipertahankan. Jupri mengaku pernah mengusulkan agar pemerintah kabupaten Bantul menekan pajak-pajak perusahaan. Sehingga terdapat anggaran lebih untuk meningkatkan upah karyawan. Jupri menambahkan pada kondisi ini pemerintah kabupaten Bantul menjadi pihak yang berkorban untuk kepentingan karyawan. (tok)

Imbas isu flu babi

Pemasaran batik kayu Krebet menurun

Pekerja kerajinan batik kayu Krebet Guwosari Pajangan sedang membuat tempat tisu, Senin (29/6)

Pekerja kerajinan batik kayu Krebet Guwosari Pajangan sedang membuat tempat tisu, Senin (29/6)

KP Terjadinya flu babi di Meksiko menyebabkan turunnya permintaan kerajinan batik kayu asal Krebet Guwosari Pajangan hingga 10%. Musidah, karyawan di Sanggar milik Riyadi menjelaskan selama ini pemasaran batik kayu tergantung pada supplier di Bali. Sejak terjadinya kasus flu babi, masuknya buyer luar negeri ke Bali diperketat. Akibatnya penjualan kerajinan menurun. Kerajinan batik kayu sebagian besar dijual kepada buyer dari Meksiko, Tunisia, Perancis dan Malaysia. Meski permintaan turun, Musidah mengaku pihaknya tidak berusaha mencari pasar baru. Namun pemilik perusahaan tetap mempertahankan jumlah karyawan yang mencapai 40 orang supaya tetap memiliki pekerjaan. Musidah menjelaskan saat permintaan turun, Sangar Riyadi tetap memproduksi kerajinan sebagai stok sehingga kegiatan produksi tetap berlangsung dan karyawan tetap bekerja. Di sisi lain harga bahan baku naik diantaranya minyak tanah, pewarna batik, kardus kemasan dan biaya pengangkutan. Musidah mencontohkan harga minyak tanah sebelumnya Rp3.600 per liter saat ini naik menjadi Rp5.500 per liter. Meski demikian semua bahan-bahan mudah diperoleh melalui koperasi setempat.

Di bagian lain Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Yahya mengatakan turunnya permintaan luar negeri bukan hanya disebabkan oleh kasus flu babi. Krisis ekonomi di Amerika Serikat juga berimbas ke negara di sekitarnya seperti Meksiko. Daya beli Meksiko yang turun menyebabkan permintaan kerajinan dari Meksiko juga turun. Yahya menambahkan sebagian besar perajin Krebet memasarkan produknya melalui supplier di Bali. Penjualan kerajinan melalui Bali lebih menjanjikan daripada daerah lain. Namun pemerintah juga memfasilitasi perajin untuk ikut pameran di Jakarta yang bertaraf internasional. Selain batik kayu, masih terdapat usaha kerajinan lain seperti mebel dan furniture yang dipasarkan ke Meksiko. (lia)

Perumnas rusak dan terbengkalai

KP Bangunan Perumnas di Krebet Guwosari Pajangan sebagian mengalami kerusakan dan ditinggalkan penghuninya. Maryono, penghuni perumnas Blok 1 mengatakan sulitnya air dan transportasi menjadi penyebab perumnas ditinggalkan pemiliknya. Maryono menjelaskan air sangat tergantung dari PDAM. Padahal air PDAM kadang tidak mengalir. Sedangkan bila membangun sumur, penggaliannya harus mencapai 18 meter pada lahan yang berbatu. Maryono menambahkan sebagian besar pemilik hanya menjadikannya investasi dan menjualnya kembali. Hal ini menyebabkan rumah tidak ditempati dan terbengkalai. Maryono mengaku membeli rumah tersebut dari pemilik sebelumnya seharga 20 juta rupiah. Penghasilannya yang tidak tetap menyebabkan Maryono memilih membeli kontan dari pemilik sebelumnya daripada kredit. (lia)

Perkawinan kambing Boer terkendala adaptasi

Kp Proses perkawinan kambing boer dengan kambing lokal bligon di kelompok ternak menghadapi kendala adaptasi. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Bantul Sri Budoyo mengatakan rata-rata dibutuhkan waktu 1 hingga 2 bulan bagi kambing boer untuk beradaptasi sebelum melakukan perkawinan. Bila saat ini 11 kambing boer yang dipinjam kelompok ternak sudah kawin maka hasilnya baru dapat dilihat sekitar Agustus 2009. Sri budoyo menjelaskan dengan prosentase keberhasilan mencapai lebih dari 50 persen maka setiap ekor kambing boer akan memiliki 2 anak. Sri budoyo berharap anak kambing boer berjenis kelamin betina sehingga dapat dikawinkan lagi dengan kambing boer untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik. Namun bila anaknya berjenis kelamin jantan maka akan dijual sebab bila dikawinkan dengan kambing lokal hasilnya kurang baik. Karena proses perkawinannya alami maka kemungkinan anaknya 50 persen jantan dan 50 persen betina. Sri Budoyo menambahkan kekhawatiran terhadap terganggunya kesehatan kambing boer saat dipinjam kelompok ternak tidak terbukti. Karena kelompok ternak sudah menandatangani kesepakatan untuk merawat kambing boer sehingga tidak sakit. (tok)

Komisi B dukung penghentian TKI ke Malaysia

Kp Komisi B DPRD Bantul sepakat dengan langkah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul yang menghentikan sementara pengiriman TKI informal ke Malaysia. Ketua Komisi B DPRD Bantul Sumiharto berharap penghentian ini tidak berlaku terlalu lama. Sumiharto berharap pengiriman kembali dilakukan setelah terdapat kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia berkaitan dengan penanganan TKI secara lebih mendetail. Sumiharto menilai selama ini kesepakatan kedua negara dalam penanganan TKI masih bersifat global. Sumiharto optimis dengan terdapatnya kesepakatan yang lebih detail maka tidak akan terjadi kasus kekerasan terhadap Tki indonesia di Malaysia. (tok)

Stres, ibu dipukul

KP Durwo, 65 tahun warga Gemahan Ringinharjo Bantul terpaksa menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul karena mengalami luka kepala yang cukup parah setelah dipukul putranya menggunakan pengot atau pengupas kelapa. Tukijan, tetangga Durwo mengaku dimintai tolong oleh beberapa warga yang memapah Durwo saat dia sedang melintas di dekat rumah Durwo. Tukijan kemudian membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Tukijan tidak mengetahui dengan pasti penyebab kejadian. Namun para tetangga memahami bila JY, putra Durwo mengalami gangguan mental. Meski demikian kejadian tersebut baru terjadi kali ini. JY mengaku sebal karena ibunya selalu memarahinya sehingga memukulnya dengan pengot. Zainuri, tokoh masyarakat setempat mengatakan pembiayaan di rumah sakit akan dibicarakan bersama dengan warga. (lia)

Juni 30, 2009 - Posted by | Info Harian |

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar